BeritanyaInfo, Indramayu – Nelayan Eretan wetan melakukan aksi demo kekantor KKP dan PSDKP terkait Vessel Monitoring System (VMS) yang dinilai sangat merugikan Nelayan pada Selasa,(15/04/2025).

Dalam pelaksanaan aksi tersebut para nelayan menyampaikan beberapa tuntutan terkait Vessel Monitoring System (VMS) yang mana merugikan dan membebani nelayan tersebut.
kajidin selaku ketua Serikat Nelayan kepada media BeritanyaInfo mengatakan,”dalam tuntutan demo hari ini saya harap dari kementerian kelautan untuk membuka blokiran perijinan dari kementerian kelautan pusat dalam hal ini Jakarta karna dari kemaren teman-teman nelayan susah melaut karna pemblokiran tersebut”ucapnya.

“Untuk hasil audensi tadi saya harap dalam waktu dekat dokumen ataupun Epik kita yang di blok pemerintah dibuka,layanan perijinan diperbolehkan dan jaminan kapal kita bisa melaut,alhamdulillah dalam hal ini akhirnya dari kementerian kelautan pusat,kita sudah bisa mengurus perijinan untuk mendapatkan SLO (Surat Layak Oprasi) dan SPB (Surat Persetujuan Berlayar)”sambungnya.
Pengunaan VMS sendiri menurut para nelayan sangat tidak penting apalagi segala sesuatunya ditanggung oleh nelayan sendiri seperti pembelian alatnya yang seharga Rp.18-20 juta dan pajaknya Rp.6 juta pertahun jadi dalam hal ini nelayan sangat terbebani sekali.
Sementara itu dari pihak KKP mengatakan,”saya disini hanya menyampaikan aspirasi untuk disampaikan kepimpinan”ujarnya singkat.
Dalam aksi demo tersebut mendapatkan pengaman ketat dari kePolisian dan TNI sehingga aksi tersebut berjalan aman dan kondusif. (Sodikin***)
Eksplorasi konten lain dari BeritanyaInfo
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
