Indramayu Juara II Penurunan Angka Stunting Jabar

BeritanyaInfo, Indramayu – Wakil Bupati H. Syaefudin menjelaskan bahwa penurunan stunting di Indramayu dilakukan secara terencana dan terukur dalam RPJMD. Ia memaparkan bahwa 80 persen kasus stunting di Indramayu dipicu malnutrisi kronis pasca lahir serta belum optimalnya sistem rujukan.

Untuk itu, berbagai strategi percepatan terus dijalankan, di antaranya screening seluruh balita stunting oleh dokter spesialis anak yang bekerja sama dengan tiga RSUD, penguatan pendampingan keluarga berisiko stunting, optimalisasi sistem rujukan berjenjang, serta penyediaan PMT bagi balita gizi kurang melalui program Orang Tua Anak Asuh Stunting (OTAAS).

“Kita targetkan tahun 2026 angka stunting di Indramayu turun menjadi 7 persen. Target ini hanya bisa dicapai melalui kerja bersama, termasuk dukungan sektor swasta dan keterlibatan aktif masyarakat,” tegas Syaefudin.

Pada tahun 2025 ini, Pemkab Indramayu juga menetapkan 15 desa sebagai lokus prioritas penanganan stunting, yakni Cipancuh, Drunten Kulon, Loyang, Tempel, Lelea, Purwajaya, Segeran, Malangsemirang, Sukaurip, Krimun, Anjatan Baru, Anjatan Utara, Ujunggebang, Bantarwaru, dan Kendayakan. (Wien***)


Eksplorasi konten lain dari BeritanyaInfo

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar