Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate Lakukan MoU dengan Perwakilan BKKBN Malut

BeritanyaInfo, Kota Ternate – Akademi Kebidanan (Akbid) Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate pada pagi tadi (Jum’at, 17/November, 2023), melakukan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara. Kegiatan yang berlangsung di aula Akbid Wijaya Kusuma tersebut dirangkai pula dengan kuliah umum yang disampaikan Deputi Bidang KSPK, Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, Nopian Andusti, SE, MT.

Diwawancarai awak media ini, Direktur Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate, Asnur Hi.Hukum, S.ST, M.M.Kes, menuturkan, penandatanganan MoU sekaligus kuliah umum ini bertujuan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus pendayagunaan lulusan Akbid Wijaya Kusuma.

Selain itu menurut Asnur, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kualitas mahasiswa khususnya pada program pembangunan keluarga, kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di lingkup Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate.

” Selain beberapa tujuan tersebut, kami juga bermaksud memperkuat sinergitas kerjasama antara Akbid Wijaya Kusuma dengan BKKBN guna menjamin pelaksanaan Program Bangga Kencana ” cetus Direktur Akbid Wijaya Kusuma ini.

Menurut Asnur, program tersebut sebagai bagian dari upaya penanganan stunting sekaligus bagian dari kampanye 1000 mitra untuk 1000 hari pertama kehidupan. Target jangka menengahnya adalah terwujudnya Zero Stunting Tahun 2030 mendatang.

Sementara itu Deputi Bidang KSPK BKKBN, Nopian Andusti, SE, MT usai memberikan kuliah umum dengan Topik, ” Bangga Kencana Dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting “, kepada awak media ini, menyebutkan, kegiatan ini sebagai wujud program BKKBN menjaring 1000 mitra.

” BKKBN tidak bisa bekerja sendiri, tapi perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk melaksanakan program Bangga Kencana ” tuturnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan data yang dirilis Tahun 2021, Malut memiliki prosentase penurunan stunting tapi pada angka yang tidak signifikan yakni 1 persen lebih dari target nasional 3, 8 persen.

” 8 Kabupaten di Malut selain Kota Ternate dan Kota Tikep, kasus stunting-nya masih tinggi yakni di atas 30 persen. Olehnya itu butuh kolaborasi dan kerjasama antara Pemda di 8 Kabupaten tersebut dengan berbagai elemen untuk mengawal program penanganan stunting ” harapnya

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara, Nuryamin, S.TP, MM, kepada awak media ini mengungkapkan, perlunya keterlibatan mahasiswa melalui studi KKN ( Kuliah Kerja Nyata) atau Studi Lapangan yang dibekali data terkait stunting dan metode penanganan stunting di masyarakat.

Selain itu menurutnya, dalam kegiatan studi penelitian stunting yang dilakukan BKKBN, perlu juga dilibatkan Perguruan Tinggi terutama kalangan dosen.

” Kita akan merekomendasikan ke Dirjen Dikti untuk kerjasama pembiayaan bidang penelitian. Perguruan Tinggi di daerah diharapkan mendapat pembiayaan dari Dikti untuk kepentingan penilitian stunting. Ini sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ” tutupnya. (ATENG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

gugat jokowi

gugat jokowi